Kisah Teladan : Imam Al Arif Jamaludin Al Yaafii Kitab Kifayatul Mu'taqid

Oleh : Mas Robert Azmi

Dalam kitabnya, Dalam kitabnya, Kifayatul Mu’taqid, Syaikhuna Imam al Arif Jamaludiin al-Yaafi’i memberikan kisah :

Ketika hari pertama memasuki sekolah Madrasahnya di Daerah Mesir, Syaikh al-Arif billahi Ta’ala Umar bin Faridl Rahimahullah yang kala itu masih muda, bertemu dengan orang sepuh penjual sayuran yg sedang berwudlu dengan menggunakan air sisa orang lain.

Dan yang membuatnya heran, wudlunya tidaklah tertib!!  ( Yaahh dari wajah langsung ke kaki, lalu ke tangan, kira - kita begitulah).

Karena darah mudanya masih menggelora, dan maklum seperti halnya orang belajar silat pemula. Nemu kursi, batu bata, tembok, kayu dan lain yang diam tak bersalah, tak salah apa2 pun langsung di ciaaaaatttt.

Syaikh Umar muda menegur orang sepuh itu :

“Hei orang tua!!, Sampeyan ini, diumur segini, di Negara yg seperti ini ( Mesir memang dari dulu kondang keampuhan ilmunya), kok wudlu saja masih awut-awutan!!! ”.

Di gitukan, orang sepuh itu tidak marah. Malah ia berkata lembut :

“Hei Umar, di Mesir ini, kamu tidak akan pernah terfutuh!! (Terbuka hati untuk mendapatkan ilmu yg manfaat)”.

Syaikh Umar muda kaget, dalam batinnya berkata, “Waduh, ini mesti orang ampuh. Bertemu saja baru kali ini, apalagi kenal!?”.

Langsung ia mendekati orang sepuh itu, bersimpuh dihadapannya dan sikapnya berbalik 180 drajat!!.

“Ya Sayyidii,, Duh Tuan,,, kalau begitu, tempat mana yg bisa membuatku terfutuh” Tanya Syaikh Umar muda sopan.

“Mekkah!!” jawab sesepuh itu singkat.

“Maaf tuan, Mekkah yang mana ya??” (Mungkin masih bingung: Masak dari Mesir ke Mekkah yg di Arab sana!?, bukankah jauh dan membutuhkan biaya banyak !?)

“Di situ,,,” Sambil tangannya menunjuk arah depannya.

Ajaib!!. Tiba-tiba seperti ada tabir yg terbuka, dan  terpampanglah Baytullah Mekkah di hadapannya.

Lalu orang sepuh itu berkata, “Pergilah kesana!!”.

Seketika itu juga Syaikh Umar muda sampai di Mekkah, bermukim disana selama dua belas tahun dan hatinya terbuka, hingga Beliau mampu mengarang sebuah kitab Diwan yg Mashur.

Suatu ketika ada suara tanpa rupa ( zaman dulu belum ada hape atau radio lho ) :

“Hei Umar . .  kesinilah (Mesir) dan hadiri kematianku . . .”

Dan entah bagaimana caranya, Syaikh Umar yang sudah jadi orang ampuh.

Sreeett tiba-tiba sudah bisa berdiri dihadapan orang sepuh yang dulu menunjukkan jalan terbuka hatinya itu.

Setelah berada di hadapannya :

“Ambillah uang satu dinar ini, lalu kalau nanti aku mati, rawatlah jenazahku dengan biaya uang itu. Kemudian bawa dan letakkan jenazahku di tempat ini,”

Beliau memberikan isyarat pada tangannya di tempat yang bernama Qarafah, yang kelak di tempat itu pula Syaikh Umar juga akan dimakamkan.

“Lalu jangan pergi dulu . . . lihatlah apa yg akan menimpaku nanti . . .”.

Beberapa saat kemudian, orang sepuh itu meninggal. Dan Syaikh Umar melaksanakan seluruh pesan Beliau.

Setelah semua selesai, Syaikh Umar menanti kejadian apa setelah pemakaman Beliau :

Tiba-tiba . . . Terlihat sesosok lelaki yang turun dari udara.

(Belum terbersit kekagetan pada Syaikh Umar. Bukankah karomah seperti itu, dulu biasa terjadi pada para kekasih Allah!?) lalu dengan santainya beliau melakukan sholat bersama dengannya.

Diteruskan duduk bareng, menanti kejadian apalagi setelahnya.

Mendadak, disekitarnya muncul banyak burung berwarna hijau.

Beberapa detik kemudian datanglah burung besar yg melahap semua burung-burung kecil itu, lalu pergi terbang !!.

Barulah Syaikh Umar takjub, dan bertanya pada lelaki yg datang dari udara itu, tentang kejadian barusan.

“Jangan kamu takjub dengan kejadian itu” jawab lelaki itu,

“Karena ruh para syuhada berada pada tembolok burung-burung hijau itu yg kemudian digembala di Syurga dan di tempatkan pada lampu-lampu yang di gantungkan di bawah ars”.

**

Kisah seperti inilah, yang harus kita pertimbangkan dalam menilai seseorang, Jangan-jangan orang - orang yang kelihatannya biasa, yang tidak kelihatan alim, yang berpakaian ala kadarnya, bahkan terkesan awut-awutan, ternyata orang ampuh!!.

Dan kadang orang yang bukan lulusan almameter sekolah atau pondok terkenal, malah terfutuh (terbuka hatinya) di pondok atau sekolah lain yang kelihatan biasa-biasa saja, dan menjadi orang ampuh!!.

Begitu pula ketika , melihat yang kelihatan jomblo. Jangan-jangan . . .

Belum ada Komentar untuk "Kisah Teladan : Imam Al Arif Jamaludin Al Yaafii Kitab Kifayatul Mu'taqid"