Pesan Rais Aam PBNU dalam Tabligh Akbar di Taiwan
Senin, 16 Oktober 2017
Tambah Komentar
Ribuan jamaah NU Taiwan menyelenggarakan istighotsah dan tabligh akbar di pusat Kota Taiwan, Taipei Main Station, Ahad (15/10). Hadir dalam acara Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin dan Katib Syuriyah PBNU Asrorun Niam Sholeh.
Katib Syuriyah PBNU KH Asrorun Niam Sholeh menegaskan pentingnya implementasi semangat persaudaraan yang dikembangan oleh NU, ukhuwwah nahdliyyah, ukhuwwah islamiyyah, ukhuwwah wathaniyyah, dan ukhuwwah basyariyah.
"Ribuan orang berkumpul di sini, bisa jadi sebelumnya tidak saling kenal. Tapi ikatan ke-NUan bisa menyatukan kita. Ini harus dipupuk. Kehadiran Mr Yasin, sebagai orang asli Taiwan, ketua komunitas Muslim Taiwan yang minoritas, tiada lain sebagai wujud ukhuwwah Islamiyyah. Kita bekerja dengan perusahaan Taiwan secara sinergis dengan NU Taiwan, ini tiada lain karena ajaran ukhuwwah basyariyah. Karenanya, perbesar titik persamaan untuk membangun persaudaraan. Jangan konfrontasi dan terus ribut dengan mencari-cari dan membesarkan perbedaan yang tidak perlu," ujarnya.
Ia juga menyinggung soal Hari Santri 22 Oktober 2017 yang perlu dipahami serta diresapi spiritnya dan diperingati dengan berbagai kegiatan.
"Penetapan Hari Santri oleh pemerintah sejak 2015 merupakan wujud pengakuan formal negara akan kontribusi nyata santri dalam perjuangan merealisasikan dan mempertahankan NKRI dari penjajahan melalui Resolusi Jihad. Untuk itu, malam 22 Oktober nanti seluruh WNI di Taiwan ini saya minta untuk memperingati Hari Santri, salah satunya dengan pembacaan shalawat nariyah," tegasnya.
Kiai Maruf Amin menekankan soal pentingnya beristiqamah dalam beragama di manapun berada. Kiai Maruf menyampaikan, pada hari Kiamat nanti orang-orang akan dibangkitkan dan digiring secara berkelompok. Kelompok orang beriman dan kelompok orang kafir. Di sinilah pentingnya berjamaah dalam beragama.
"Salah satu manhaj NU yang harus dipedomani adalah tawassut dan tawazun. Prinsip agama yang dipegang NU adalah moderat. Tidak kaku dan bersifat tekstualis, serba haram dan kafir atau sebaliknya, tidak liberal dan menafsirkan agama hanya dengan akal, yang kemudian melahirkan ajaran yang permisif dan serba boleh sehingga membongkar norma agama. NU punya manhaj yang jelas. Jadi kalau NU tidak mungkin jadi teroris. Demikian sebaliknya, NU tidak mungkin jadi liberal. Kalau orang liberal ngaku NU, itu ngaku-ngaku tapi tidak ikut manhaj NU," tegasnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Kepala Dagang dan Ekonomi Indonesia Siswadi, Sinchung Halal for Taiwan, dan juga Ketua Taiwan Muslim Association Mr Yasin.
Acara ini disponsori oleh Sinchung Halal for Taiwan, lembaga sertifikasi halal yang menjadi mitra MUI dalam sertifikasi halal di Taiwan. ( Nu Online )
Belum ada Komentar untuk "Pesan Rais Aam PBNU dalam Tabligh Akbar di Taiwan"
Posting Komentar