Point Penting dari Tausyiah Kebangsaan Maulana Habib Luthfi bin Yahya di Monas
Minggu, 03 Desember 2017
Tambah Komentar
Tausyiah Kebangsaan Maulana di Monas |
Ada dua belas point yg dapat kami tulis di sini dari orasi kebangsaan beliau di monas yang mungkin Anda lewatkan yaitu sebagai berikut :
1. Sebanyak apapun kitab maulid, kitab tersebut tidak akan mampu melukiskan kemuliaan Baginda Nabi Muhammad saw.
2. Salah satu tujuan maulid adalah "Syukur". Karena dengan adanya rasul maka kita mengenal Allah, agama, Akhlak.
3.
من لم يشكر الناس لم يشكر الله
4. Kenali pintunya baru kenal Allah...Kenalilah Nabi-mu baru kenal Allah.
5. Nabi saw tidak di panggil langsung namanya oleh Allah, tetapi dengan nama kebesaran nya. Salah satu ibrahnya adalah mengajarkan kita berlaku sopan, akhlak dan menghargai orang lain.
6. Kita semestinya malu dengan Allah, yang mana kita sangat di hargai dengan panggilan "Ya ayyuhal ladziina aamanuu", wahai orang-orang yg beriman.
7. Rasulullah saw pun menghargai para pahlawan dan pejyangnya di era itu, diantara buktinya adalah adanya shahabat yang di juluki "Saifullah (pedang Allah) , asaadullah (singa Allah), dan seterusnya.
8. Sektor ekonomi lah yang pertama kali di bangun rasul ketika pertama kali sampai ke Madinah. Seharusnya kita "bangsa Indonesia" juga demikian supaya tidak bergantung.
9. Seharusnya kita malu, melihat para Auliya yang meskipun sudah meninggal masih dapat memberikan penghidupan kepada yang masih hidup. Misalnya seperti, luar batang, sunan Ampel, sunan gunung Djati, Syaikh Hasanuddin dll.
10. Imam Jamaluddin Husain yang pertama kali datang ke Indonesia untuk dakwah dengan 90 ulama' kumpul di pasai. Mereka adalah para ahli di bidang nya masing-masing, bukan dengan jalan kekerasan.
11. Senjata paling ampuh para Auliya adalah Akhlak.
12. Jadilah kita bangsa Indonesia bangsa yang tidak mengecewakan para Leluhur kita.
Wallahu a'lam.
semoga bermanfaat.
pusere hawa, 03/01/2017.
Shared by Habibana Muhdor Ahmad
Belum ada Komentar untuk "Point Penting dari Tausyiah Kebangsaan Maulana Habib Luthfi bin Yahya di Monas"
Posting Komentar