Jokowi dan Gusdur, Presiden yang Banyak dimusuhi Karena Keberaniannya
Rabu, 09 Agustus 2017
Jokowi dan Gusdur |
Mungkin inilah yang ditakuti kaum radikalis ketika pimpinan negara dipegang oleh warga NU. Melihat sepak terjang 2 presiden RI yang berlatang belakang NU, Gus Dur dan Jokowi, ternyata ada satu persamaan yaitu pemerintahan mereka berdua sama-sama digoyang oleh kelompok manusia yang sama juga.
Sepertinya NU menjadi momok bagi mereka, ya mereka takut Indonesia menjadi negara besar di tangan pemimpin berlatang belakang NU. Gus Dur digoyang karena beliau mati-matian berjuang sendirian membersihkan Indonesia dari penyakit KKN yang akut. Gus Dur berusaha membentuk pemerintahan yang sehat di tengah realitas birokrasi Indonesia yang sakit. Gus Dur tidak sempat menyelesaikan tugas mulianya karena ternyata sumber penyakit itu ada di lembaga legislatif.
Sebenarnya cikal bakal pembubaran ormas radikal sudah dirintis Gus Dur namun waktu terasa cepat merenggut beliau. Adapun jokowi digoyang karena komitmennya ingin membangun Indonesia seutuhnya yang bukan hanya pembangunan bersifat Jawa sentris. Sementara mereka yang selama ini selalu bermain proyek menjadi sakit hati karena ternyata pemerintah memegang sendiri semua proyek pembangunan di seluruh Indonesia. Belum lagi kedekatan Jokowi dengan NU dan Muhammadiyah semakin membuat kaum radikalis agama dan kaum radikalis politik ngedrop abis.
Puncaknya dengan diterbitkannya Perppu No. 2 tahun 2017, semakin menciptakan medan perang baru antara pemerintah yang didukung ormas-ormas islam/nasionalis pro NKRI dan Pancasila dengan ormas-ormas radikal yang didukung kumpulan politikus busuk.
Kita paham sekarang siapa kawan dan siapa lawan, waktu kelak yang akan membuktikan siapa sebenarnya yang benar-benar pejuang pembela NKRI sejati yang tidak bersembunyi di balik wajah demokrasi.